malam blogger sudah lame kita tak jumpe hey kabar apa kalian semua? ane sendiri baik (gak nanya ) kabar baik banget nih men ane di tawarin nulis di tabloid sekolah yah lumayan lah buat belajar dan di bawah ini hasil tulisan ane
MARAKNYA PENCURIAN HANDPHONE DI JOK MOTOR
Akhir-akhir ini telah terjadi pencurian handphone didalam jok
motor, pencurian handphone terjadi ketika para siswa-siswi menyembunyikan
handphone didalam jok motor karena takut terkena razia handphone yang sedang
gencar-gencarnya dilakukan oleh pihak sekolah SMAN 14 TANGERANG. Dalam
peraturan sekolah terpampang jelas bahwa pihak sekolah melarang siswa-siswinya
membawa handphone berfasilitas multimedia. Ini jelas merugikan bagi siswa-siswi
yang sewaktu-waktu membutuhkan komunikasi dengan orangtuanya, seharusnya pihak
sekolah memberikan solusi kepada para siswa-siswi yang memang benar-benar
membutuhkan komunikasi.
“Pikir saya dari pada terkena razia susah ngambilnya, lebih
baik ditaruh di jok motor.” Kata Dicky XII IS 3 yang merupakan salah satu
korban pencurian handphone didalam jok motor. “Saya kaget ketika saya mau
mengambil handphone dari dalam jok motor saat kegiatan belajar-mengajar
selesai, dan saya dapati handphone yang saya taruh didalam jok motor itu telah
hilang”. Lanjutnya. Modus pencurian handphone didalam jok motor ini terbilang
unik, bayangkan handphone yang di letakkan di dalam jok motor yang terkunci
rapat saja bisa hilang dan uniknya lagi ini terjadi disaat adanya razia yang
dilakukan oleh pihak sekolah SMAN 14 “ Mencari kesempatan dalam kesempitan”
mungkin itu lah pepatah yang cocok untuk para pelaku pencurian handphone di
SMAN 14. Diperkirakan pelakunya lebih dari satu orang, dan kejadiannya sekitar
jam istirahat sampai dengan saat jam belajar-mengajar kembali berlangsung mengenai bagaimana cara
mencurinya ada banyak pendapat dari para korban maupun siswa-siswi SMAN 14 tapi banyak yang berpendapat jika para pelaku
“Mencongkel” paksa jok motor korban, ini di perkuat dengan tidak adanya
kerusakan pada lubang kunci jok motor para korban.
Pihak sekolah bukan tidak peduli dan hanya berdiam diri saja,
setiap upacara bendera berlansung Wakasek Kurikulum kita Bapak Ade Gunawan S.pd
selalu memberikan ancaman bagi pelaku “ ini sudah termasuk tindakan Kriminal
dan akan berurusan dengan pihak berwajib” kata beliau ketika memberikan
pengumuman-pengumuman setelah upacara bendera, tidak hanya itu beliau pun
selalu menegur siswa jika ada yang “nongkrong” atau sekedar duduk-duduk di
motor ketika jam istirahat atau ketika sedang moving class tak tanggung-tanggung beliau menegur mereka
melalui alat pengeras sekolah yang biasa di pakai Guru piket untuk menyampaikan
pengumuman, sehingga siswa-siswi yang sedang duduk di motor merasa agak malu “Yang duduk di motor harap di curigai”
kata-kata yang biasa di gunakan beliau saat menegur murid. Pihak sekolah pun
akan tetap mengusut masalah ini dan mencari para pelaku yang sudah kelewat
batas ini. Bayangkan sudah kurang lebih sudah ada ... handphone yang hilang,
beberapa waktu yang lalu bahkan ada yang kehilangan 3 handphone yang berada di
dalam satu jok motor adalah inah sarinah, Indah N dan Eva XII IPS 4
Mungkin ini teguran bagi para korban, dan peringatan bagi
kita semua untuk lebih mentaati peraturan sekolah. Sekolah melarang siswa-siswi
membawa handphone juga pasti ada alasan yang kuat, dan bagi para pelaku yang
mungkin membaca artikel ini kita do’a kan saja agar cepat sadar, dan mengaku
karena handphone yang anda curi adalah handphone milik teman anda sendiri
kawan.