29 November 2011

Belajar Nulis :D


malam blogger sudah lame kita tak jumpe hey kabar apa kalian semua? ane sendiri baik (gak nanya ) kabar baik banget nih men ane di tawarin nulis di tabloid sekolah yah lumayan lah buat belajar dan di bawah ini hasil tulisan ane 

MARAKNYA PENCURIAN HANDPHONE DI JOK MOTOR
Akhir-akhir ini telah terjadi pencurian handphone didalam jok motor, pencurian handphone terjadi ketika para siswa-siswi menyembunyikan handphone didalam jok motor karena takut terkena razia handphone yang sedang gencar-gencarnya dilakukan oleh pihak sekolah SMAN 14 TANGERANG. Dalam peraturan sekolah terpampang jelas bahwa pihak sekolah melarang siswa-siswinya membawa handphone berfasilitas multimedia. Ini jelas merugikan bagi siswa-siswi yang sewaktu-waktu membutuhkan komunikasi dengan orangtuanya, seharusnya pihak sekolah memberikan solusi kepada para siswa-siswi yang memang benar-benar membutuhkan komunikasi.
“Pikir saya dari pada terkena razia susah ngambilnya, lebih baik ditaruh di jok motor.” Kata Dicky XII IS 3 yang merupakan salah satu korban pencurian handphone didalam jok motor. “Saya kaget ketika saya mau mengambil handphone dari dalam jok motor saat kegiatan belajar-mengajar selesai, dan saya dapati handphone yang saya taruh didalam jok motor itu telah hilang”. Lanjutnya. Modus pencurian handphone didalam jok motor ini terbilang unik, bayangkan handphone yang di letakkan di dalam jok motor yang terkunci rapat saja bisa hilang dan uniknya lagi ini terjadi disaat adanya razia yang dilakukan oleh pihak sekolah SMAN 14 “ Mencari kesempatan dalam kesempitan” mungkin itu lah pepatah yang cocok untuk para pelaku pencurian handphone di SMAN 14. Diperkirakan pelakunya lebih dari satu orang, dan kejadiannya sekitar jam istirahat sampai dengan saat jam belajar-mengajar kembali  berlangsung mengenai bagaimana cara mencurinya ada banyak pendapat dari para korban maupun siswa-siswi SMAN 14  tapi banyak yang berpendapat jika para pelaku “Mencongkel” paksa jok motor korban, ini di perkuat dengan tidak adanya kerusakan pada lubang kunci jok motor para korban.
Pihak sekolah bukan tidak peduli dan hanya berdiam diri saja, setiap upacara bendera berlansung Wakasek Kurikulum kita Bapak Ade Gunawan S.pd selalu memberikan ancaman bagi pelaku “ ini sudah termasuk tindakan Kriminal dan akan berurusan dengan pihak berwajib”  kata beliau ketika memberikan pengumuman-pengumuman setelah upacara bendera, tidak hanya itu beliau pun selalu menegur siswa jika ada yang “nongkrong” atau sekedar duduk-duduk di motor ketika jam istirahat atau ketika sedang moving class  tak tanggung-tanggung beliau menegur mereka melalui alat pengeras sekolah yang biasa di pakai Guru piket untuk menyampaikan pengumuman, sehingga siswa-siswi yang sedang duduk di motor merasa agak malu  “Yang duduk di motor harap di curigai” kata-kata yang biasa di gunakan beliau saat menegur murid. Pihak sekolah pun akan tetap mengusut masalah ini dan mencari para pelaku yang sudah kelewat batas ini. Bayangkan sudah kurang lebih sudah ada ... handphone yang hilang, beberapa waktu yang lalu bahkan ada yang kehilangan 3 handphone yang berada di dalam satu jok motor adalah inah sarinah, Indah N dan Eva XII IPS 4      
Mungkin ini teguran bagi para korban, dan peringatan bagi kita semua untuk lebih mentaati peraturan sekolah. Sekolah melarang siswa-siswi membawa handphone juga pasti ada alasan yang kuat, dan bagi para pelaku yang mungkin membaca artikel ini kita do’a kan saja agar cepat sadar, dan mengaku karena handphone yang anda curi adalah handphone milik teman anda sendiri kawan.
            

Jeprat Jepret

Jeprat Jepret