15 Februari 2011

Sedikit tentang temen2 gue yg Absurd

1.FADLY ZAINAL (padang) Manusia kelahiran Tangerang 21 februari 1994 ini, sahabat gue di sekolah gayanya yg sok cool KEREN  dan sombong selalu bikin ketawa siapa ajah yg ngeliat oiyah dia juga punya vespa sama kaya gua tapi jauh kerenan punya gua. xixixixi
 vespa dia kalo lagi ngadat nyusain banyak orang pernah sampe OB sekolah gua ikut benerin vespa dia,
(belakangan di ketahui vespanya malah tambah parah) mungkin karna liat mukanya yng melas
  banyak bgt cerita2 lucu yg udah gue dan dia lakukan  setiap hari
gue jadi inget waktu gue mau beli buku buat REMEDIAL senbud di salah satu mall di tangerang
 waktu itu gua ngajak padang iseng kan kalo sendirian.

 setelah hmpir setyengah jam berkeliling gue mau bayar buku ke kasir nah disinilah si padang memulai kekonyolannya dia mengambilalat yang buat deteksi harga terus  menaruhnya di kepala sambil bergaya kaya orang lagi mandi dan berkata "E ini bukannya yg buat mandi yah mba?" kejadian itu membuat kasir dan satpam yg ada disitu ketawa gw mikir untun temen gua gak di tangkep Di sangkain orang gila yg kabur


2. RESTU  baca yang jelas RESTU bukan  Ress***  Makhluk kelahiran Mars 19 juni 1994  ini merupakan salah satu temen2 gue yang mempunyai kelebihan contohnya dia bisa ngupil sambil salto kebelakang 4 meter.
restu juga punya hubungan dekat dengan Master Limbad kalo master Limbad bisa makan Paku, Palu, Gergaji, Pacul (pesulap apa tukang bangunan) Restu gak kalah hebat dia Bisa da  Pernah makan GUNDU (kepalanya pa ogah) *true story
 "atas pengakuannya sendiri" ternyata dia sulit mebedakan antara "KELERENG" dengan "KELENGKENG"
dan "KEPALA" dengan "KELAPA"
pernah suatu ketika kakanya Restu sms ke Restu nyuruh ibunya beli kelengkeng 3Kilo, buat barang bawaan ospek
Restu suruh nyatet barang bawaan yang harus di beli tapi apa yang di tulis si Restu di sini malah malah Kelereng, bayangin men kelereng 3kilo suruh nyari dimana itu ibunya tapi akhirnya lewat perjuangan seorang IBU RESTU dia dapet Kelereng 3kilo hahaha waktu kaka nya pulang,  sontak kakanya kaget kenapa di beliinya kelereng. padahal di suruhnya kelengkeng. hahaha
gua ga bisa bayagin kalo kakanya sms suruh beli kelapa hahaaha
satu lagi yg lucu gua dan lagi2 atas pengakuannya sendiri,

    Jadi waktu sekitar umur 5Tahun Restu ini Hobi banget maenin Gundu sampe2 ngoleksi banyak banget gundu ada yg Bisa Terbang bisa koprol sambil ngupil ada yang suka salto *oke Serius*  sauatu siang waktu si Restu lagi megang2 satu Gundu mamanya lewat, ngeliat si restu megangin satu ekor Gundu, namanya juga Bocah si Restu kecil memasukkan kelereang ke dalem mulutnya dan kata dia " waktu itu ga ada niatan makan gundu cuma Iseng ajah.." tapi semua celaka waktu emaknya untuk kedua kalinya lewat depan Restu
 dan ngeliat anaknya lagi mainin sesuatu di mulutnya emaknya Langsung berubah panik pas liat gundu di tangannya Restu kecil udah ga ada, "De Gundu yg tadi di tangan mana? " restu kecil ga jawab cuma geleng2 pala karena di mulutnya masih ada Gundu  "Kamu Buang apa kemana ? itu di Mulut lagi ngunyah apa ?" lagi2 Restu kecil cuma bisa geleng2... setelah di tekan terus sama mamanya akhirnya Restu kecil jawab " Yahh mahh... ketelen mah mama sih nanya mulu" loncatt mamanya panik dan langsung bawa Restu ke Pak Mantri untuk Di sunat (gak Nyambung mas) mngkin juga gara2 itu sampai sekarang dia susah bedain antara Kelereng dengan kelengkeng

SOSIS(syndicate of sebelas ips satu) SQUAD

selama 11 tahun gue sekolah, sosis adalah salah satu kelas yg cukup kompak.
gak kaya gue waktu kelas 10 anak2nya gak nyatu alias pada nge BLOCK sndiri2
kalo di sosis semuanya sama, semuanya satu, disini kami sudah seperti keluarga sendiri.


oh iyah di sosis juga gua nemuin temen2 baru yg super koplak
 kaya si angget,senno,telor,youriski dan banyak lagi deh mereka semua sekaranf menjadi partner belajar gue di sekolah.
mm.. di balik kekoplakkan mereka,mereka punya kelebihan masing2 loh contoh
si  angget dia atlet taekwondo udah sering menjuarai kompetisi2 lokal dia juga ketua ekskul taekwondo di sekolah gua.
senno: keeper ke2 timnas sekolah gua ktepatannya udah gak diraguin lagi
telor: keeper lapangan gede dia juga jago di sebenernya tapi gak serius mulu
 sopiandi: jebolan striker 10.10
padang: mekanik vespa
FAKTA: walaupun kelas gua 70% cowonya atlet Futsal,
tapi kelas gua blum pernah menang kalo sparing futsal
 hahaha
semoga SOSIS selalu kompak walau nanti udah beda kelas

 kunjungi Group kami on Facebook: classsocialone@groups.facebook.com

10 Februari 2011

jangan pandang kami sebelah mata (Bobotoh karawang)

pesan ini gue dapat waktu ngebuka forum perkumpulan para Bobotoh:
Aku sejenak merengut melihat Wildansyah terkapar di samping kiri kotak 16 Persib. Berbagai pertanyaan pun muncul seketika. Apa yang terjadi di belakang kamera sana? Mengapa asisten wasit diam saja sebelum ada protes dari para pemain Persib, sebelum ditanya oleh wasit pemimpin pertandingan?

Lantas kuhubungi beberapa temanku yang langsung menyaksikan pertandingan ISL Persib vs Arema di stadion Siliwangi hari Minggu, 23 Januari 2011 kemarin. Ow, rupanya M.Ridhuan sengaja menyikut dengan keras Wildansyah, yang memang sedang dalam posisi bebas tanpa bola. Jelas, bola saat itu sedang berada di daerah pertahanan Arema.

Kartu merah pun dikeluarkan wasit pada akhirnya. M.Ridhuan tanpa banyak protes menerima sanksi yang diberikan padanya. Beda kondisi dengan Gonzales saat dikartu merah pada pertandingan Persib melawan Persisam di Samarinda tanggal 20 Januari lalu. Kedua pemain ini tahu apa yang dilakukannya, dan saksi mata satu stadion pasti mengamini hal itu.

Setelah kartu merah keluar, pemain siap melanjutkan pertandingan. Tapi dari tribun penonton kembang api dan petasan sahut-sahutan berbunyi dan asapnya sampai ke lapangan. Nyanyian “Pindah, pindah, pindah LPI…Pindah LPI sekarang juga” bergemuruh memenuhi langit Siliwangi. Sejak terkaparnya Wildansyah sampai beberapa saat setelahnya. Pertandingan pun ditunda. Puluhan ribu Bobotoh tak bisa menahan emosinya. Beberapa masuk ke dalam lapangan dan sebagian lagi membakar bendera yang bertuliskan “Arema macan Asia”. Ratusan aparat yang sudah berjaga sedari tadi akhirnya harus bekerja juga mengamankan Bobotoh yang mulai ribut.

Lain halnya dengan kondisi di dunia lain; dunia maya. Di forum Persib Bandung, Persib Online, Berita Persib Online, Persib Bandung Online, Simamaung, dan Persib-Bandung; banyak sekali Bobotoh layar kaca yang menghujat dan menghakimi Bobotoh di stadion sebagai provokator, menyebut mereka Bobotoh anarkis yang tidak berpendidikan dan tidak mencintai Persib.

Sakit rasanya aku melihat statement-statement semacam itu. Lalu siapa mereka? Tau apa mereka tentang kondisi stadion? Tau apa mereka tentang rasanya menjadi saksi mata ketidakadilan, sementara semuanya serba terbelenggu dan tidak bisa melakukan apa-apa selain berteriak? Pablo Frances saja rela dikeroyok dan dikejar aparat demi melindungi Bobotoh dari pukulan. Lalu ini, ke sesama Bobotoh saja sibuk mencaci maki. Mana, katanya Bobotoh satu saudara? Mana, katanya dukung Persib pake hati?

Aku, pernah merasakan emosi yang sama dengan apa yang dirasakan Bobotoh malam tadi. Aku mengerti apa yang berkecamuk di dalam dada mereka. Semua Bobotoh yang hadir pasti merasakan hal yang sama. Aku, pernah menjadi saksi wasit Aspiran itu menebar kelicikan di pertandingan Persib vs Pelita Jaya di stadion Singaperbangsa Karawang musim lalu. Dan saat itu pun berakhir kisruh. Siapa biang keroknya? PSSI, BLI, dan wasit yang harus bertanggungjawab. Mereka biang dari semua kerusuhan ini. Walau sampai kapanpun tak ada pembenaran untuk anarkis & kerusuhan, tapi Bobotoh tidak bisa disalahkan! Semuanya berhulu pada kekecewaan mendalam dan ketidakberdayaan.

Bobotoh sudah cukup dewasa menerima kekalahan demi kekalahan Persib yang terjadi secara fair. Masih ingat waktu melawan PSM di awal kompetisi musim ini bergulir? Di Siliwangi, Persib dikalahkan dengan skor 2-1. Apa yang terjadi? Bobotoh pun melenggang keluar stadion dengan aman tanpa rusuh. Pemain dan pelatih yang saat itu jadi sasaran kritik Bobotoh.

Seluruh Indonesia pun bisa melihat kebobrokan wasit Suharto pada laga tandang Persib melawan Persisam lalu; dari mulai insiden offside yang terjadi berulang tanpa replay dan hanya disorot dari arah belakang, peluit panjang yang ditiup sebelum waktu habis, sampai misteriusnya kartu merah Gonzales. Dan puncaknya terjadi tadi malam; Siapa yang bisa terima saat pemain Arema handsball di kotak 16 dan tidak diberikan hukuman? Siapa yang terima banyak sekali sikutan pemain Arema kepada pemain Persib yang diabaikan? Siapa yang terima ketika jelas-jelas salahsatu pemain Arema melakukan diving di depan kotak pinalti dan tak dianggap sebagai pelanggaran? Siapa yang terima salahsatu pemain Persib akhirnya harus terkapar setelah disikut dan jika tanpa protes pemain Persib, hal itu tetap didiamkan? Siapa yang bisa terima pertandingan dilanjutkan dan berakhir tanpa perpanjangan waktu? Selain Bobotoh, semua runtutan kejadian inipun harusnya mengetuk pintu keadilan semua pihak. Maka seluruh emosi meluap bersamaan tanpa kecuali. Teriakan Persib untuk pindah ke LPI adalah nurani Bobotoh yang tidak rela melihat Persib diperlakukan layaknya pesakitan di ISL. Dalam pertandingan kandangpun, Persib masih dizalimi. Bagaimana dengan tandang? Aku hanya bisa terpaku saat menyadari bahwa bendera kemunafikan berkibar di atas kuburan keadilan.

Di luar faktor teknis kondisi pemain yang kelelahan dengan jadwal yang padat dan adanya anggapan ‘kurang cinta’ dan kurang ngototnya pemain Persib, harusnya ini menjadi PR besar untuk manajemen Persib dalam menentukan sikap ke depan. Manajemen Persib yang sebelumnya lembek mananggapi ‘insiden’ Samarinda, nampaknya harus segera menentukan sikap dengan berani dan tegas. Persib tim besar, dan sudah saatnya menunjukan itu. Dimanapun Persib berada, Bobotoh tak akan meninggalkan Persib. Dengan berbagai kejadian macam ini, rasa cinta Bobotoh terhadap Persib pun makin berlipat. Bobotoh tak ingin melihat Persib dilukai dan disakiti. Bobotoh tak ingin melihat Persib dihancurkan oleh pihak yang hanya mengiginkan kemenangan kuantitas. Bobotoh ada untuk Persib bagaimanapun bentuk dan caranya. Bobotoh mencintai Persib. Bagi Bobotoh, Persib adalah warisan budaya. Dan airmataku pun menetes lagi-lagi untuk Persib tadi malam. PERSIB DUNYA AKHERAT !!!


-Rika-

Bobotoh Perempuan Karawang

Jeprat Jepret

Jeprat Jepret